Rifaldy dan Tim Raih Juara 1 Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) DIKTI 2017

Menghadapi tantangan-tantangan global yang mengancam Indonesia, empat pilar kebangsaan harus selalu ditegakkan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Meski sedikit meredup, masih banyak upaya yang dapat dilakukan untuk kembali memperkuat jiwa nasionalisme, yang salah satunya adalah melalui generasi muda. Hal itulah yang ingin diwujudkan melalui Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa), Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Dalam sambutannya, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin menyatakan bahwa ajang tersebut merupakan salah satu bentuk upaya Ditjen Belmawa dalam mewujudkan pembelajaran yang berlandaskan pengamalan nilai-nilai Pancasila, dengan merumuskan metode dan strategi untuk mengamalkan Pancasila yang bukan hanya berupa kata-kata. Perwakilan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) yang turut hadir pada malam tersebut juga menyampaikan apresiasinya yang luar biasa terhadap kegiatan kompetisi mahasiswa bertemakan Pancasila tersebut.

KPKM memang dilaksanakan untuk memberikan ruang ekspresi kepada mahasiswa dalam meluapkan jiwa kebangsaannya dalam bentuk karya tulis dengan tema yang diusung adalah “Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”. . Hingga ditutup pada 7 Agustus 2017 lalu, tercatat sebanyak 335 artikel dari 134 perguruan tinggi terdaftar sebagai peserta. Setiap artikel disusun oleh tim yang terdiri dari 2-3 orang. Setelah diseleksi oleh Tim Penilai Pusat yang terdiri dari dosen-dosen bidang bahasa dan sastra serta dosen bidang Pancasila pada 1-12 September lalu, sebanyak 20 artikel dinyatakan lolos Seleksi KPKM Tahap I sebagai finalis.

Seleksi Tahap II yang berlangsung dari tanggal 26 – 28 September 2017 yang bertempat di Hotel Horison Bekasi merupakan proses yang paling menentukan, dimana seluruh finalis harus mempresentasikan artikel mereka dan mengikuti proses tanya jawab. Meskipun seluruhnya merupakan artikel yang sangat baik dan menarik, namun dewan juri tetap harus memilih 3 artikel terbaik dan 3 artikel harapan. Adalah Rifaldy Fajar (Matematika 2014) dibersamai Rizal Justian Setiawan (Teknik Mesin D3) akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang pertama dengan judul karya “Game Kapas (Game Edukatif Scrabble Karakter Pancasila) Bagi Siswa Sekolah Dasar sebagai Upaya Dini Internalisasi Sikap Positif Pancasila untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045”. Pemenang kedua diraih oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo, Pemenang ketiga diraih oleh Universitas President sementara untuk harapan I – III masing-masing diraih oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Jember dan Universitas Narotama Surabaya. Atas raihannya sebagai juara pertama, Rifaldy serta Rizal berhak atas sertifikat, medali, tropi dan uang tunai sebesar 10 juta rupiah.

“Ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya. Bertemu dengan juri-juri yang sangat mumpuni dan ide-ide kreatif dari finalis lain yang juga luar biasa dan memberikan saya banyak inspirasi buat kedepannya agar lebih produktif semangat berkarya dan berkontribusi” tutup rifaldy.

Label Berita: