Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dari Departemen Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), bekerja sama dengan Tim PkM dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM), memulai rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan observasi dan evaluasi awali di Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari program bertajuk “Pemanfaatan Tanaman Obat Lokal sebagai Antiseptik Alami: Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Higienis bagi Masyarakat Desa Girirejo, Imogiri, Bantul.” 
Program ini dirancang sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan solusi kesehatan alami dan berbasis sumber daya lokal, khususnya dalam konteks peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan pasca-pandemi. Rangkaian kegiatan akan berlangsung hingga akhir Juli 2025, melibatkan  kader bank sampah dari berbagai pedukuhan di Desa Girirejo. 
Kegiatan pertama dilaksanakan pada Sabtu, 28/6/25, berupa observasi lapangan dan evaluasi awal oleh tim PPM yang terdiri dari Prof. Sri Handayani, M.Si., Dini Rohmawati, Ph.D., dan dr. Irena Agustiningtyas, M.Sc., beserta mahasiswa S2 Pendidikan Kimia UNY. Fokus utama kegiatan ini adalah pemetaan awal pengetahuan masyarakat terkait kebersihan, kesehatan, dan sanitasi lingkungan. 
Dalam pelaksanaannya, tim mengunjungi beberapa titik penting seperti sumur umum yang sedang dalam proses renovasi, fasilitas sanitasi desa, serta lokasi baru Bank Sampah Girirejo. Hasil observasi menunjukkan bahwa Desa Girirejo memiliki potensi besar untuk diberdayakan dalam pengelolaan lingkungan sehat, terutama dengan keberadaan bank sampah dan keterlibatan aktif PKK desa dalam program kebersihan lingkungan. 
Menurut Sri Handayani, observasi awal ini penting untuk merancang program edukasi dan yang tepat sasaran. Kami perlu memahami dulu bagaimana pemahaman masyarakat terhadap konsep kebersihan dan antiseptik alami. Dengan begitu, program pelatihan yang kami lakukan nantinya bisa lebih diterima dan diaplikasikan secara berkelanjutan oleh warga. 
Menariknya, kegiatan observasi awal ini bertepatan dengan agenda relokasi Bank Sampah Girirejo. Acara tersebut turut dihadiri oleh Lurah Desa Girirejo, Ibu Dwi Yuli Purwanti, Direktur  serta kader Bank Sampah Giri Berkah dan tokoh masyarakat. Selain itu juga dihadiri oleh Tim PkM dari Departemen Kimia FMIPA UGM sebagai pendamping pengelolaan bank sampah di Girirejo. Momentum ini menjadi titik temu antara program akademik dan agenda pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas. 
Dalam sambutannya, Sri Handayani menyampaikan bahwa pelatihan pembuatan antiseptik alami yang akan dilaksanakan nantinya sangat relevan dengan program pengelolaan sampah yang telah berjalan di desa. Desa Girirejo telah memiliki Bank Sampah, sehingga pengelolaan sampah tersebut perlu penanganan higienis. Oleh karena itu, pelatihan pembuatan antiseptik alami ada agar mendukung program pengelolaan sampah sekaligus menjaga kesehatan warga. 
“Dengan dimulainya program melalui observasi awal ini, Tim PkM UNY dan mitra dari UGM optimis bahwa kegiatan lanjutan akan mendapat sambutan positif dari warga Girirejo. Partisipasi aktif dari masyarakat, dukungan pemerintah desa, serta sinergi antara perguruan tinggi dan komunitas lokal menjadi fondasi penting keberhasilan program”, lanjutnya. 
Sri Handayani menambahkan, kedepan, hasil pelatihan ini tidak hanya ditargetkan menjadi keterampilan jangka pendek, namun juga sebagai bagian dari budaya hidup sehat dan mandiri yang berakar dari kearifan lokal. Antiseptik alami bukan hanya produk fungsional, tapi juga simbol kemandirian komunitas dalam menjaga kesehatannya sendiri. (han/witono)